Tuesday, June 22, 2021

Hukum Melakukan Shalat Berjamaah

Hukum Melakukan Shalat Berjamaah dan Sholat Jum'at - Sholat berjamaah adalah fardhu kifayah bagi laki-laki yang merdeka, mukim (bukan musafir), dewasa, berakal, dan tidak uzur. 


Hukum Melakukakn Shalat Berjamaah


Ketentuan Berjamaah Pada Shalat Jum'at

Sementara untuk sholat berjamaah pada waktu sholat Jum'at hukumnya fardhu ain bagi orang yang (a) memenuhi kriteria di atas; (b) berjumlah 40 orang yang mukallaf; (c) penduduk tetap. 


Jadi Jum'at tidak wajib bagi para pekemah (yang pindah). Sholat jumat adalah wajib bagi mereka yang berniat untuk tinggal selama empat hari penuh di tempat tersebut, selain dua hari masuk dan keluar. 


Dan wajib bagi orang yang mendengar suara adzan dengan kekuatan bukan tindakan dari satu sisi tempat. 


Syarat Melaksanakan Jum'at

Syarat-syarat Jum'at adalah: Waktu Zuhur, dua khutbah sebelum shalat yang didengar oleh 40 orang dan dilakukan secara berjamaah. Takbirotul ihram tidak boleh bertepatan atau didahului dengan Jumat di tempat lain kecuali jika shalat jumat sulit dilaksanakan di satu tempat.


Rukun dua khutbah jum'at adalah memuji Allah, shalawat kepada nabi, wasiat taqwa dalam dua khutbah, ketiga rukun ini merupakan rukun yang harus ada dalam masing-masing kedua khutbah tersebut, dan satu ayat alquran di dalam khutbah jum'at di salah satu khutbah, doa untuk umat islam di khutbah kedua.


Syarat Khutbah Jum'at

Syarat dua khutbah jumat adalah: suci dari hadas besar dan kecil, suci dari najis badan, tempat dan barang yang dibawa, menutup aurat, berdiri, duduk tumakninah di antara dua khutbah, menyegerakan di antara dua khutbah, menyegerakan di antara dua khutbah. rukun dua khutbah, menyegerakan antara dua khutbah dan salat, dan rukun khutbah harus dalam bahasa arab.


Ketentuan Makmum

Wajib bagi jamaah shalat Jumat atau bukan, wajib tidak mendahului imam dalam berdiri dan takbirotul ihrom bahkan membatalkan shalatnya jika takbirotul ihromnya bersamaan dengan imam. Dan sekaligus makruh kecuali membaca amin bersamaan dengan imam. 


Bagi jamaah untuk mendahului imam dengan satu rukun fi'li (pekerjaan) dan membatalkan shalat dengan mendahului dua rukun serta membatalkan mengakhiri dua rukun tanpa rukun dan lebih dari tiga rukun panjang karena alasan. 


Makmum juga harus mengetahui pergerakan Imam dengan melihat atau mendengar suaranya atau melihat bagian dari shaf yang dilihatnya, dll. 


Makmum dan Imam harus berkumpul dalam satu masjid atau tiga ratus dhira'. 


Tidak ada pembatas antara makmum dan imam yang menghalangi lewat secara langsung selain masjid dan secara tidak langsung dalam satu masjid. 


Imam dan makmum harus sama jenis shalat keduanya, maka tidak sah bagi jamaah shalat subuh atas imam yang shalat jenazah. 


Seharusnya tidak berbeda dalam sunnah yang berbeda seperti makmum tahiyat awal sementara imam tidak melakukannya. 


Anda harus berniat untuk menjadi makum bersamaan dengan takbirotul ihram pada shalat Jumat dan muadah. 


Harus niat untuk menjadi makmum dalam perbuatan atau salam dan sambil menunggu untuk mengikuti selain hari Jumat dan muadah. 


Wajib bagi seorang imam untuk berniat menjadi imam pada saat salat Jumat dan muadah. Niat sunnah menjadi imam selain hari jumat.

sumber: rojaulhuda.com

This Is The Newest Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
This Is The Newest Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner